Belajar tentang version control

Belajar tentang version control

Kali ini saya ingin membagikan sedikit pengetahuan tentang Version Control.

Version Control Sytem (VCS) adalah suatu sistem yang memudahkan developer untuk berpindah-pindah versi proyek mereka. Jika kamu masih sulit mengertinya coba bayangkan seperti ini. Misalkan kamu adalah seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi, pasti kamu akan sering mengalami revisi, nah kamu ingin merekam jejak hasil kerjaan kamu jadi jika kamu melakukan revisi dan tiba-tiba ingin melihat kerjaan kamu sebelum revisi, kamu tidak bingung. Mungkin kamu akan melakukan ini, file awal kamu simpan dengan nama skripsi.docx lalu file setelah revisi kamu simpan dengan nama skripsi_rev_1.docx dengan tidak menghapus file awal tadi, begitu seterusnya sampai ada file skripsi_rev_2.docx, skripsi_rev_3.docx, dan seterusnya. Nah dengan VCS kamu tidak perlu membuat banyak file, hanya cukup 1 file dan kamu bisa berpindah-pindah versi. Berikut ini akan dijelaskan tentang perkembangan Version Control.


Sistem Version Control Lokal


Pada jaman dahulu programmer membuat sistem version control sendiri dengan memanfaatkan database. Sistem ini hanya ada di komputer mereka masing-masing. Jadi sistem ini tidak bisa digunakan untuk berkolaborasi.

Sistem Version Control Terpusat


Untuk menangani masalah pada sistem version control lokal dikembangkanlah Centralized Version Control System (CVCS). Sistem ini bekerja dengan seperti sistem version control lokal hanya saja database diletakkan di server dan para developer yang berkolaborasi melakukan checkout (mengambil versi yang mana). Selama bertahun-tahun ini menjadi standar untuk version control.

Akan tetapi sistem ini memiliki kekurangan, bagaimana jika ada masalah pada server seperti server down selama 2 jam, selama itu para developer tidak bisa checkout atau menyimpan perubahan.

Sistem Version Control Tersebar


Untuk mengatasi masalah ini dikembangkan Distributed Version Control System (DVCS). Pada sistem ini komputer developer berperan seperti server itu sendiri, di dalam komputer ada repository/database version seperti yang ada di server jadi misalkan server down developer masih bisa melakukan checkout dan menyimpan perubahan.

Nah mungkin segitu aja yang bisa saya bagiin. Jika kamu suka dengan tulisan saya kamu bisa bagikan tulisan ini supaya lebih banyak yang tau. Jangan sungkan juga untuk berkomentar agar kita bisa berdiskusi bersama.

loading...

Comments